Peningkatkan sumber daya manusia (SDM) merupakan persoalan yang perlu mendapatkan perhatian, tidak hanya dari pemerintah namun juga seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Terlebih untuk pelaku industri yang bercita-cita menyerap tenaga kerja lokal agar bisa menggantikan tenaga kerja asing (TKA).
Pengoptimalan sumber daya manusia juga telah diatur di Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2016 yang mewajibkan setiap pelatihan yang dilakukan oleh BLK (Balai Latihan Kerja) adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) guna meningkatkan daya saing tenaga kerja dan juga memenuhi kebutuhan industri dengan lulusan yang telah terlatih dan siap bekerja di industri.
Saat Pelaku Industri Bekali Calon Pekerja
Sebelum fokus membenahi SDM ke generasi dini, para pelaku industri bisa juga fokus pada calon-calon tenaga kerja.
Seperti yang dilakukan oleh PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) demi penunjang yang lebih optimal terhadap SDM Morowali, PT IMIP membangun training center yaitu IMIP Training Ground yang diresmikan Menaker Ida pada akhir November 2021.
IMIP diketahui juga berkontribusi dalam peningkatan SDM di kalangan mahasiswa. Seperti berperan aktif dalam pembangunan Politeknik Industri Logam Morowali yang merupakan bagian dari kerja sama Kementerian Perindustrian, Pengajar-pengajar dari PILM juga didatangkan IMIP dari universitas ternama Indonesia seperti ITB (Institut Teknologi Bandung).
Dan dalam rekrutmen pekerja, IMIP mengusahakan mengambil dari lulusan perguruan tinggi dalam negeri. Seperti bekerja sama dengan Politeknik ATI Makassar dalam program kerja praktek, dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) perihal magang dan juga rekrutmen, kerja sama program magang dengan Universitas Tadulako Palu, hingga bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) perihal penyelenggara penelitian, pengabdian masyarakat serta laboratorium, dan terakhir dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terkait pemenuhan tenaga kerja.
IMIP Juga Fokus ke Dunia Pendidikan
Selain itu, IMIP juga mempunyai fokus untuk membenahi kualitas pendidikan di Morowali. Pasalnya, Morowali memiliki kualitas pendidikan yang bisa dibilang mendekati ambang keburukan. Berdasarkan data Kemendikbud, hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) di tahun 2019, Kabupaten Morowali mendapat peringkat 396 (dengan rata-rata poin 49,79) dari 514 kota/kabupaten di Indonesia.
Indikator UKG yang masih berada dibawah rata-rata ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di daerah tersebut masih rendah. Sebabnya, kompetensi guru menjadi salah satu dari 8 muatan penilaian mutu pendidikan di sekolah. Guru adalah pijakan awal para peserta didik di lembaga pendidikan formal.
Dimulai dari tahun 2013, IMIP berfokus dalam memberikan bantuan untuk pendidikan di 12 desa lingkar industri dan bantuan tersebut masih berjalan hingga akhir ini.
Termasuk memberikan bantuan ke tingkat pendidikan paling dini dan krusial yaitu Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD). Tingkatan ini menjadi pangkal pembentukan karakter seorang anak, yang juga berpengaruh terhadap pembentukan mental serta pola pikir.
Pemfokusan IMIP dalam tingkat pendidikan PAUD diantaranya yaitu pendirian PAUD PT IMIP yang juga langsung menyediakan 5 orang tenaga pendidik, pengadaan mobiler untuk TK, PAUD di desa Bahomakmur, hingga Workshop peningkatan kompetensi pendidik PAUD yang pernah digelar pada 28 September 2021 dan diikuti oleh 48 peserta didik yang berasal dari 24 lembaga PAUD di Morowali.
Selain ke PAUD, IMIP juga memberikan bantuan yang terkait sarana dan prasarana sekolah, mulai dari pembangunan sanitasi di SD, SMP hingga SMA, perbaiki mobiler, perbaikan fasilitas sekolah yang sudah tidak layak seperti bangunan, lapangan hingga drainase.
Tercatat, IMIP sudah membangun fasilitas sanitasi di SMA Negeri 1 Bahodopi, SMK Negeri 1 Bahodopi, dan SDN Kurisa di Bahodopi. Di SDN Kurisa IMIP tak hanya merenovasi fasilitas sanitasi dan namun juga drainase dan memberikan meubelair (bangku dan meja belajar) pada September 2020.
IMIP juga pernah memberikan fasilitas pendidikan seperti meja biro unit, kursi sandaran, kursi lipat, lemari, karpet, kursi sofa, printer merk Epson, dan laptop ke UPTD Kecamatan Bahodopi.
Selain pemberian fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pendidikan, IMIP turut menyediakan tenaga pendidik. Penyediaan 14 tenaga pengajar/guru bantu, masing masing 5 orang untuk SMA Negeri 1 Bahodopi, 5 orang untuk SMK Al-Khairat, 3 orang untuk SMP Negeri 1 Bahodopi, 1 orang untuk SDN Kurisa pernah dilakukan oleh PT IMIP.